Sabtu, Januari 17, 2009

PENGERTIAN INTERAKSI MANUSIA - KOMPUTER

Ketika komputer pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 50-an, mesin ini sangat sulit dipakai dan sangat tidak praktis. Hal demikian karena waktu itu komputer merupakan mesin yang sangat mahal dan besar, hanya dipakai dikalangan tertentu, misalnya para ilmuwan atau ahli-ahli teknik.



Setelah komputer pribadi (PC) diperkenalkan pada tahun 70-an, maka berkembanglah penggunaan teknologi ini secara cepat dan mengagurnkan ke berbagai penjuru kehidupan (pendidikan, perdagangan, pertahanan, perusahaan, dan sebagainya). Kemajuan-kemajuan teknologi tersebut akhirnya juga mempengaruhi rancangan sistem. Sistem rancangan dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan pemakai, sistem harus mempunyai kecocokkan dengan kebutuhan pemakai atau suatu sistem yang dirancang harus berorientasi kepada pemakai. Pada awal tahun 70-an ini, juga mulai muncul isu teknik antarmuka pemakai (user interface) yang diketahui sebagai Man-Machine Interaction (MMI) atau Interaksi Manusia-Mesin.

Pada Man-Machine Interaction sudah diterapkan sistem yang “user friendly”. Narnun, sifat user friendly pada MMI ini diartikan secara terbatas. User friendly pada MMI hanya dikaitkan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan estetika atau keindahan tampilan pada layar saja. Sistem tersebut hanya menitik beratkan pada aspek rancangan antarmukanya saja, sedangkan faktor-faktor atau aspek-aspek yang berhubungan dengan pemakai baik secara organisasi atau individu belum diperhatikan [PRE94].

Para peneliti akademis mengatakan suatu rancangan sistem yang berorientasi kepada pemakai, yang memperhatikan kapabilitas dan kelemahan pemakai ataupun sistem (komputer) akan memberi kontribusi kepada interaksi manusia-komputer yang lebih baik. Maka pada pertengahan tahun 80-an diperkenalkanlah istilah Human-Computer Interaction (HCI) atau Interaksi Manusia-Komputer.

Pada HCI ini cakupan atau fokus perhatiannya lebih luas, tidak hanya berfokus pada rancangan antarmuka saja, tetapi juga memperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dan komputer. HCI ini kemudian berkembang sebagai disiplin ilmu tersendiri (yang merupakan bidang ilmu interdisipliner) yang membahas hubungan tirnbal balik antara manusia-komputer beserta efek-efek yang terjadi diantaranya.

Oleh Baecker dan Buxton [dalam PRE94] HCI ini didefinisikan sebagai “set of processes, dialogues, and actions through -which a human user employs and interacts with computer”. ACM-SGCHI [dalam PRE94] lebih jauh menuliskan definisi tentang HCI sebagai berikut:

— human-computer interaction is a discipline concerned with the design, evaluation and implementation of interactive computing system for human use and with the study of major phenomena surrounding them. “

Dengan demikian terlihat jelas bahwa fokus perhatian HCI tidak hanya pada keindahan tampilannya saja atau hanya tertuju pada tampilan antarmukanya saja, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek pamakai, implementasi sistem rancangannya dan fenomena lingkungannya, dan lainnya. Misalnya, rancangan sistem itu harus memperhatikan kenyamanan pemakai, kemudahan dalam pemakaian, mudah untuk dipelajari dlsb.

Tujuan dari HCI adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya. Ketergunaan (usability) disini dimaksudkan bahwa sstem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok.

Pendapat Preece, J. di atas didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa kepentingan pemakai sistem harus didahulukan, pemakai tidak bisa diubah secara radikal terhadap sistem yang telah ada, sistem yang dirancang harus cocok dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.

Selanjutnya, dalam berinteraksi dengan komputer, para pemakai pertama kali akan berhadapan dengan perangkat keras komputer. Untuk sampai pada isi yang ingin disampaikan oleh perangkat lunak, pemakai dihadapkan terlebih dahulu dengan seperangkat alat seperti papan ketik (keyboard), monitor, mouse, joystick, dan lain-lain. Pemakai harus dapat mengoperasikan seperangkat alat tersebut. Selanjutnya, pemakai akan berhadapan dengan macam-macam tampilan menu, macam-macam perintah yang terdiri dari kata atau kata-kata yang harus diketikkannya, misalnya save, copy, delete, atau macam-macam ikon. Peralatan, perintah, ikon dan lain-lain yang disebutkan di atas dikenal dengan nama interface (antarmuka). Interface ini merupakan lapisan pertama yang langsung bertatap muka dengan pemakai.

Readmore »»

Minggu, Januari 04, 2009

Meningkatkan keamanan PC dengan WinSecure It

Pernahkah Anda mengalami data penting yang Anda simpan di komputer Anda tiba-tiba hilang atau telah berubah ? Atau Anda mempunyai berbagai data dan image yang Anda tidak ingin ada orang lain yang melihatnya ? Kalau jawaban Anda ya maka Anda membutuhkan sebuah software proteksi seperti WinSecure It. WinSecure It merupakan software yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam proteksi pada file atau folder.

Beberapa feature yang dimiliki oleh WinSecure It adalah :

- Hide, memungkinkan Anda menyembunyikan folder/file yang Anda tidak ingin ada orang lain yang dapat melihatnya.

- No access, akan membatasi akses ke file/folder dan bahkan akses ke file eksekusi sehingga tidak bisa dijalankan. Ini akan sangat penting jika Anda memiliki berbagai software yang Anda tidak ingin ada orang lain yang menjalankannya.

- Read only access, akan mencegah perubahan isi file dan mencegah file/folder di-delete. Software ini mempunyai dua status user yaitu administrator dan guest (sedikit mirip dengan Windows NT). Dengan status Administrator Anda dapat menentukan file atau folder mana saja yang mempunyai status full access, hide, read only dan no access.

Cara melakukan setting pada WinSecure It :

Pertama kali menjalankan maka Anda perlu melakukan pengisian password pada Administrator. Caranya masuk ke WinSecure It lalu isikan passwordnya. Beri tanda cek (centhang) pada Check this box for configuration modifications dengan mengklik kotak di sebelah kanan. Lalu klik OK. Ketika masuk ke WinSecure It kita akan ditanya tentang status user dan password kita. Untuk mengoptimalkan security pada komputer Anda (sehingga data Anda dapat lebih terjamin keamanannnya) Anda perlu melakukan setting pada BIOS. Lakukan setting pada konfigurasi booting sehingga komputer hanya dapat booting dari harddisk (tetapi ini akan membuat sedikit masalah bila Windows Anda mengalami trouble) dan beri password pada BIOS Anda. Lalu pada file msdos.sys ubah baris menjadi bootkeys=0 untuk mencegah penekanan tombol fungsi pada saat booting. Pengamanan seperti tersebut di atas saya kira sudah lebih dari cukup untuk pengamanan komputer pada pengguna PC di rumah.

Readmore »»
Meningkatkan Keamanan PC

Banyak hal menjengkelkan yang bisa terjadi pada komputer kita. Misalnya ada orang yang baik sengaja atau pun tidak sengaja menghapus file-file penting kita. Atau merubah berbagai konfigurasi pada Windows. Selain itu bisa saja orang lain melihat file-file Anda yang bersifat rahasia. Kejadian seperti itu sangat mungkin terjadi bila komputer Anda merupakan komputer "umum". Maksudnya banyak orang lain yang turut memakai, misalnya teman, adik atau saudara. Ingat, seorang pemula (dalam hal komputer) biasanya sangat senang mencoba-coba segala sesuatu pada komputer. Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan yang terjadi pada komputer kita Anda bisa mencoba berbagai langkah berikut ini :

1. Password BIOS

Pertama kali Anda mesti membuat password pada BIOS Anda. Mengapa ? Karena pada BIOS ini terdapat fasilitas untuk meng-enable dan men-disable beberapa sumber daya komputer kita. Walaupun ada cara yang mudah untuk menembus password ini, tapi setidaknya ini akan memperlambat sang penyusup....

2. Pastikan booting hanya dari harddisk.

Pada BIOS Anda, pastikan setting untuk booting hanya dari harddisk. Dengan kata lain disable fasilitas booting dari floopy disk, CD-ROM, atau media lainnya.

3. Men-disable Start-up Menu

Dengan mendisable startup menu ini maka orang lain (termasuk kita) hanya dapat booting melalui Windows (tidak bisa booting pada DOS Prompt). Caranya, pada file config.sys tambahkan : SWITCHES=/F/N to CONFIG.SYS. Pada bagian paling atas dari file autoexec.bat tambahkan :
@CTTY NUL
@BREAK OFF
@ECHO OFF
Sedang pada bagian paling akhir dari file autoexec.bat tambahkan : CTTY CON

4. Men-disable Boot Key

Maksudnya adalah mencegah penekanan tombol F8 dan F5 selama booting. Dengan menekan F8 maka akan muncul start-up menu. Cara mendisablenya : Bukalah file msdos.sys yang terletak pada direktori utama (C:\) dengan Notepad. Lalu gantilah Bootkeys=1 menjadi Bootkeys=0.

5. Menyembunyikan icon pada Control Panel

Pada Control Panel terdapat berbagai fasilitas untuk melakukan setting/konfigurasi pada komputer kita. Misalnya setting tentang password, printer, desktop themes, dll. Nah bila Anda tidak ingin ada orang lain yang ingin mengganti setting komputer Anda, Anda bisa melakukan aksi berikut, yakni menyembunyikan berbagai icon pada Control Panel. Caranya, pertama buka file control.ini yang terdapat pada folder c:\windows\control.ini (bila folder windows Anda bernama lain, silahkan disesuaikan). Lalu di bawah bagian [don't load] silahkan masukkan fasilitas yang tidak ingin Anda tampilkan. Misalnya untuk menyembunyikan icon password silahkan tulis "password.cpl=no". Untuk menyembunyikan icon Desktop Setting, tulis "desk.ini=no", dan seterusnya. Untuk melihat daftar file *.cpl bisa Anda lihat di c:\windows\system.

6. Proteksi dengan Software

Proteksi dengan software bisa bermacam-macam bentuknya. Pertama enkripsi. Dengan melakukan enkripsi (penyandian) orang lain akan kesulitan untuk membuka file yang di-enkripsi. Pada waktu melakukan enkripsi kita diharuskan untuk memasukkan password, yang mana password tersebut juga akan digunakan untuk melakukan dekripsi. Dengan begitu orang yang tidak tahu passwordnya tidak akan bisa membuka file tersebut dan tidak akan tahu isinya. Contoh software yang digunakan untuk melakukan enkripsi adalah Cryptext, PGP, dll. Selain dengan enkripsi ada cara lain untuk mengamankan file-file kita, yaitu dengan menggunakan software Win-Secure It dan Folder Guard. Dengan software tersebut kita bisa menyembunyikan file/folder, mencegah eksekusi program, mencegah penghapusan (delete), dll. File yang sudah disembunyikan (hidden) tidak akan terlihat pada Windows Explorer walaupun option Show All File diaktifkan. Mencegah orang lain mengeksekusi/menjalankan program menjadi sangat penting jika Anda mempunyai software untuk melakukan konfigurasi pada Windows, seperti WinBoost, Tweak UI, Start Menu Changer, dan sebagainya.

7. Bila Anda termasuk paranoid

Dengan enam langkah di atas komputer Anda sudah mempunyai tingkat keamanan yang lumayan (tentunya bukan lumayan bagi seorang hacker). Namun bila Anda termasuk paranoid atau betul-betul takut komputer Anda diisengin orang lain Anda bisa meneruskan langkah berikutnya. Yaitu hapus atau rename-lah file-file yang termasuk kategori "berbahaya" bila dijalankan, seperti fdisk.exe, format.exe, dll.

Readmore »»

Selasa, Desember 30, 2008




KEAMANAN
SISTEM JARINGAN BERBASIS WINDOWS NT/2000

Jaringan berbasis Windows NT/2000 disajikan dalam model campuran antara model
Client/Server dan Work Group, sehingga selain work station dapat mengakses resources
dari server, work station atau server dapat pula mengakses resourses dari workstation
lain. Untuk dapat mengakses server/work station seorang user harus terdaftar
dalam SADB (Security Account Database) dari work station/server yang akan diakses.
Sebut saja Alia seorang user dari work station A, Punky seorang user yang
mengoperasikan server B, dan Widi seoarang user yang mengoperasikan work
station C, maka ketiga user tersebut dapat saling mengakses resources baik di
workstation A, Server B, maupun workstation C, asal ketiga user tersebut terdaftar
pada SADB work station A, server B dan dan work station C.














Objek objek yang berada dalam suatu jaringan berbasis NT dinamakan domain,
domain domain membentuk NDS (NT directory Services).










Dalam jaringan berbasis Windows NT/2000 dikenal 3 macam server untuk melayani
akses secara Client/Server, yaitu PDC (Primary Domain Controller),
BDC (Backup Domain Controller) dan NDC/SAS (Non Domain Controller / Stand Alone
Server). PDC berfungsi sebagai server utama dari suatu domain, pada PDC inilah
account account untuk layanan Client/Server disimpan. Copy SADB PDC disimpan
dalam BDC, sehingga user-user yang bermaksud mengakses ke PDC cukup mendapatkan
otorisasi dari DBC, dengan demikian BDC akan mempercepat permintaan akses dari
user user dalam jaringan. Jika terdapat perubahan SADB, PDC secara otomatis segera
memberitahu BDC untuk mengupdate copy SADB nya, jika tak terdapat pemberitahuan
dari PDC, BDC secara berkala mencocokkan copy SADB dengan master SADB yang berada
di PDC. Untuk memperjelas, misalkan PDC windows NT/2000 berada di Jakarta, sedang
BDC ada Surabaya, maka user user di Surabaya yang akan mengakses PDC di Jakrta
cukup mendapatkan otorisasi dari BDC yang berada di Surabaya.

Karena SADB ditempatkan baik pada Work Station maupun pada Server, maka sistem
keamanan kita tempatkan di kedua pihak. Berbeda dengan Netware, Windows NT 4/2000
memberikan tingkat kemananan lebih baik, seperti proteksi Kegagalan Startup
(Emergency Boot Disk), proteksi Work Station, proteksi Server, proteksi terhadap
kegagalan Hard Disk yang dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu Disk Mirroring dan
Stripe Set with Parity (Redudance Array Inexpensive Disk.level 5) dan proteksi
lain untuk mengontrol akses ke server berbasis NT.

EMERGENCY BOOT DISK

Emergency Boot Disk (EDB) dibuat dengan tujuan untuk melindungi Windows NT/2000 dari resiko kegagalan Start Up. Pembuatannya dapat dilakukan secara sederhana dengan cara sebagai berikut :

1. Format disket dengan Windows NT












Jangan di beri tanda cek pada ‘Quick Format’














Klik Start, tunggu sampai proses format selesai.
2. Setelah format selesai, lakukan explore My Computer dan copy file file NTDETECT.
COM , NTLDR dan BOOT.INI ke dalam disket yang barusan diformat via Windows NT












Lakukan langkah ini setiap kali terjadi instalasi upgrade seperti instalasi
Service Pack, penambahan/pengurangan partisi Hard Disk, Disk Letter Assignment ,
perubahan First Boot Partition dan pembuatan mirror maupun Strip Set. Simpan
disket tersebut di tempat yang aman (bisanya disimpan di dalam casing komputer
yang bersangkutan untuk memermudah pencarian). . Karena disket sering dan cepat
mengalami kerusakan, disarankan untuk suatu perioda tertentu, periksalah apakah
disket tersebut berfungsi atau tidak dengan jalan menguji apakah disket tersebut
dapat digunakan untuk melakukan startup Windows NT.
Jika Windows NT dipasang dalam Hard Disk bertype SCSI, file yang harus dicopy ke
dalam disket adalah NTDETECT.COM , NTLDR, BOOT.INI dan NTBOOTDDD.SYS
Jika komputer yang digunakan berbasis RISC, file yang harus dicopy adalah
OSLOADER, *.PAL dan HAL.DLL.

Untuk Windows 2000, cara membuatan EBD dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Masukkan CD Installer Windows 2000, misal nama CD ROM menggunakan huruf P
2. Jalankan Command Prompt
3. Masukkan Floppy Disk ke salah satu disk drive, misal A
4. Ketik command P:\BOOTDISK\MAKEBOOT.EXE A:
5. Tunggu sampai proses selesai
Readmore »»